TEKNOLOGI
INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI SEBAGAI PENGALAMAN BELAJAR
Abstrak:
Tidak dipungkiri lagi kalau
teknologi informasi sangat berpengaruh dalam proses kehidupan sehari-hari yang
manusia lalui. Semua aspek kehidupan itu tidak luput dari peranan teknologi
informasi dan manfaat yang dapat kita rasakan. Mulai dari aspek pendidikan
sampai militer semuanya sangat membutuhkan manfaat dari teknologi informatika
untuk melancarkan prosesnya.Paper ini memfokuskan isinya tentang perangkat
teknologi informasi, peranan teknologi informasi dan manfaat dari teknologi
informasi itu sendiri dalam berbagai macam bidang yang berhubungan dengan semua
aspek kehidupan yang setiap harinya dilakukan manusia. Dalam bidang
pemerintahan yang sangat berpengaruh dalam terstrukturnya sebuah ketatanegaraan
juga menggunakan teknologi informasi untuk mempermudan dan melancarkan
peng-inputan ataupun peng-outputan informasi, bidang kepolisian tidak jauh
berbeda dengan bidang pemerintahan yang juga menggunakan teknologi informasi
untuk mengurus berbagai aktivitas yang sangat penting, contohnya yaitu dalam
pembuatan SIM (Surat Ijin Mengemudi). Bidang kesehatanpun menggunakan teknologi
informasi dalam bekerja, apalagi dalam bidang pendidikan jelasnya teknologi
informasi sangat diperlukan untuk memudahkan segala urusan yang menyangkut
dalam pelaksanaan pendidikan.
A. Pembahasan
1. Pengalaman langsung dengan objek
Peningkatan kualitas pembelajaran
dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi pendidikan, yaitu dengan
cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam belajar
kemudian dicarikan pemecahannya melalui aplikasi Teknologi Informasi
yang sesuai.Upayapemecahan permasalahan pendidikan terutama masalah yang
berhubungan dengan kualitas pembelajaran, dapat ditempuh dengan cara penggunaan
berbagai sumber belajar dan penggunaan media pembelajaran yang berfungsi
sebagai alat bantu dalam meningkatkan kadar hasil belajar peserta didik.
Teknologi informasi digunakan sebagai media untuk mempermudah pencarian
informasi tersebut.
Agar teknologi informasi dapat
berkembang dengan pesat ,pertama dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan
akses informasi di manapun dengan kecepatan yang mencukupi. Kedua, faktor SDM
menuntut ketersediaan human brain yang menguasai teknologi tinggi. Ketiga,
faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang
berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka panjang. Keempat, faktor
finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga keuangan lain
untuk menyokong industri teknologi informasi. Kelima, faktor konten dan
aplikasi menuntut adanya informasi yang disampai pada orang, tempat, dan waktu
yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten tersebut
dengan nyaman pada penggunanya.
E-learning yang merupakan salah satu
produk teknologi informasi tentu juga memiliki faktor pendukung dalam
terciptanya pendidikan yang bermutu, adapun faktor-faktor tersebut; Pertama,
harus ada kebijakan sebagai payung yang antara lain mencakup sistem pembiayaan
dan arahpengembangan.Kedua, pengembangan isi atau materi, misalnya kurikulum
harus berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dengan demikian, nantinya
yang dikembangkan tak sebatas operasional atau latihan penggunaan komputer.
Ketiga, persiapan tenaga pengajar, dan terakhir, penyediaan perangkat kerasnya
(Soekartawi,2003).
Perkembangan Teknologi Informasi
memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan
berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini
sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini
sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti
e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine,
e-laboratory, e-biodiversiiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika
(Mason R. 1994)
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa
pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat
diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia,
maupun pengalaman pendidikan sebelumnya (Bishop G. 1989). Mason R. (1994)
berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan informasi
interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap
menggantikan TV dan Video. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam
bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar
jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara
mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek
keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen
dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan (Mason R. 1994).
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu : (1) Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal
ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna atau siswa untuk membantu
pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur
grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan
staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
(2) Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan. Dalam hal ini
teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa.
Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan
tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam
pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK
sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya. (3) Teknologi berfungsi
sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal
ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai
alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini
komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara
bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai
kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru
yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
2. Pengalaman melalui dramatik
Dalam proses
pembelajaran peran
teknologi informasi sebagai media
pembelajaran/pen sangat besar, diantaranya untuk membuat simulasi matode
pembelajaran, memanipulasi, serta mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak.
Edgar Dale mengungkapkan paradigma belajar itu semakin konkrit dan semakin lama
diingat dan semakin abstrak akan semakin mudah dilupakan.
Berikut ini merupakan kerucut yang
digambarkan oleh Edgar Dale sebagaimana dikutip Wina(2008:200) yang
menggambarkan kerucut pengalaman belajar tentang pentingnya multi media
pembelajaran sebagai alat yang dapat mengubah hal-halyang abstrak menjadi
hal-halyang konkrit.
Performance dramatik presentation,
simulation
Doing thr real thing
10 % of what we red
20 % of what we hear
30 % of what we see
50 % of what we hear and see
70 % what we say
70 % of what we say and do
bagan di atas memberikan
penjelasan kepada kita bahwa belajar itu semakin kongkrit akan semakin lama
diingat oleh siswa dan semakin abstrak semakin mudah dilupakan oleh siswa.
Pada bagan di atas, kita
dapat mengefahui bahwa pembelajaran yang semakin konkrit adalah pengalaman
belajar dimana siswa terlibat secara langsung untuk melaksanakan dan
membicarakan materi-materi pembelajaran, pengalaman belajar tersebut berupa
pengalaman langsung, pengalaman tiruan, memerankan dan drama.
Pengamalan-pengalaman tersebut merupakan pembelajaran yang paling konkrit,
kemungkinan Percapainya tujuan pembelajaran melalui pengalaman langsung
adalah70% bahkan lebih. Sebagai contoh pengalaman secara langsung adalah ketika
mempelajari konsep burung, maka burung tersebutdibawa keruangan kelas untuk
dipelajari.
Seiring berkurangnya
tingkat partisipasi siswa terhadap pembelajaran, maka tingkat kekonkritan suatu
konsep pun berkurang pula, dan hal ini berdampak pada hasil pembelajaran yang
diperoleh siswa. Siswa yang tidak membicarakan apalagi memeragakan materi
pembelajaran, melainkan hanya melihat dan mendengar saja materi tersebut, hasil
belajarnya cenderung relative berkurang. Hanya 50% saja kemungkinan tujuan
pembelajaran akan tercapai jika hanya mendengar dan melihat saja. Contoh
pengalaman belajar seperti ini adalah pengalaman melalui televisi, pengalaman
melalui gambar hidup dan film.
Pada tingkat yang lebih
abstrak dari sekedar meiihat dan mendengar, yaitu pembelajaran yang hanya
mengandalkan tentang apa-apa dapat dilihat atau apa-apa yang dapat didengar
saja. Pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar dengan mernperlihatkan
saja, umpamanya memperiihatkan gambar memiliki kemungkinan tercapainya tujuan
pembelajaran adalah 30%. Sedangkan pembelajaran yang memberikan pengalaman
belajar dengan menampilkan apa-apa yang lainya dapat didengar saja memiliki
kemungkinan tercapainya tujuan adalah 20%. Serta pada tingkat yang sangat
abstrak, yang mengandalkan pengalaman belajar melalui apa-apa yang dibaca hanya
memiliki kemungkinan tercapainya tujuan pembelajaran sebesar 10%.
Uraian di atas
memberikan gambaran bahwa semakin konkrit pengalaman belajar yang diberikan
kepada siswa, kemungkinan tercapainya tujuan akan semakin besar, artinya materi
pembelajaran tidak akan mudah dilupakan siswa. Sebaliknya semakin abstrak
pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa, akan semakin kecil kemungkinan
tercapainya tujuan pembelajaran dan berdampak akan mudah dilupakan siswa.
Fungsi teknologi
informasi dalam pembelajaran sebagai sumber belajar, selain memanfaatkan
jaringan teknologi informasi internet, guru juga dapat memanfaatkan berbagai
program yang terdapat dalam teknologi informasi untuk dijadikan sumber
pembelajaran, salah satunya adalah dengan membuat program pembeiajaran
multimedia interaktif.
Multimedia interaktif
adalah sebuah program pembelajaran berbasis komputer yang bersifat interaktif.
Artinya pengguna program dapat terlibat secara aktif berkomunikasi dengan
program pembelajaran. Siswa dapat memberikan respon terhadap program
pembelajaran, siswa dapat mengukur tingkat kemampuannya sendiri, serta siswa
dapat belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Program ini dirancang
denganKongkrit menggabungkan jenis media, baik audio, visual, audio
visual, animasi,video, teks, grafis dan Iain-Iain, menjadi satu kesatuan yang utuh.
Penggunaan program ini memungkinkan dapat meningkatkan respon siswa, baik pada
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Program ini dapat menumbuhkan
kembangkan serta meningkatkan minat, perhatian dan motivasi siswa, karena siswa
diajak beiajar secara auditif, visual dan kinetic, sehingga dengan pelibatan
ini dimungkinkan. informasi atau pesannya mudah dimengerti.
Berdasarkan uraian di
atas, jelaslah bahwa paradigma baru (childcenter) lebih berhasil dibandingkan
dengan paradigma lama (teacher center). Pembelajaran yang berpusat pada guru
mesttnya harus sudah berubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi semestinya guru sudah mulai
mengurangi perannya sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi hanya sebagian
kecil sumber belajar.
Guru semestinya dapat
memanfaatkan berbagai potensi yang ada untuk dijadikan sumber belajar termasuk
pemanfaatan komputer dan internet sebagai sumber belajar. Untuk memperoleh
hasil pembelajaran yang optimal, guru haruslah menyadari bahwa pembelajaran
tidak dapat dilaksanakan hanya mempertimbangkan seleranya saja, melainkan
haruslah mempertimbangkan juga cara belajar siswa, sehingga materi yang
disampaikan akan mudah dipahami dan dicerna siswa.
Begitu pula haruslah
disadari bahwa siswa bukanlah objek yang pasif, melainkan individu yang unik
dengan segenap potensi yang dimilikinya. Tugas guru adalah memperhatikan
potensi tersebut,serta mencari cara bagaimana mengembangkan potensinya.
Pembelajaran juga
semestinya dapat dilaksanakan kapan dan dimana saja, artinya pelaksanaan
pembelajaran tidak terbatas oleh ruang dan waktu, guru dapat memanfaatkan
segala potensi yang ada sebagai sumber pembetajaran, dengan demikian maka
dimana pun siswa berada dapat memanfaatkan lingkungannya sebagai sumber belajar
3. Pengalaman melalui
demonstrasi/peragaan
Metode Demonstrasi adalah metode
mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau
untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu
petunjuk untuk melakukan sesuatu.
Yang di maksud dengan Metode
Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses
pembentukan tertentu pada siswa.
Metode demonstrasi-Animasi dapat
memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus dilakukan. Metode
tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu
sendiri. Metode Demonstransi-Animasi cukup baik apabila di gunakan dalam
penyampaian bahan pelajaran tata surya, proses teknis peralatan, alran listrik,
atau fiqih, misalnya bagaiamana cara berwudu, shalat, memandikan orang mati,
tawaf pada waktu haji,dan yang lainnya.
Demonstrasi merupakan metode yang
sangat efektif sebab membantu anak didik untuk mencari jawaban dengan usaha
sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode ini dapat diterapakan dalam
pembelajaran Ilmu Alam, Teknik dan TIK, tetapi, tidak semua pelajaran TIK bisa
didemonstrasikan.
4. Pengalaman melalui karya
wisata/kunjungan
sering pula disebut
dengan nama ”field trip method”(metode study touratau metode study trip) yang
sudah lazim disebut widya wisata (widya=ilmu). Sebenarnya, apapun nama yang
diberikan pada metode ini yang penting adalah isi pengertian yang diberikan
pada metode dengan nama seperti karyawisata ini.
Meneliti atau mempelajari sesuatu
objek melalui observasi merupakan tahapan yang paling penting dalam keseluruhan
proses belajar selama karyawisata dilakukan. Teknik observasi merupakan cara
pemahaman yang paling alamiah (wajar) dalam usaha memperoleh informasi mengenai
objek-objek dan kejadian-kejadian kehidupan yang nyata.
Kegiatan ini lebih penting karena
bersifat dasar merupakan landasan) dibandingkan dengan kegiatan mempelajari
sesuatu dengan teknik membaca. Memang, sangatlah disayangkan bahwa dengan
teknik observasi, yang menggunakan ber-bagai indera telah kurang diperhatikan
dalam kehidupan di lingkungan sekolah, terutama selama kegiatan belajar
mengajar dilakukan.
Terlebih lagi observasi secara
langsung terhadap objek-objek yang akan diteliti atau dipelajari telah semakin
berkurang digunakan di sekolah-sekolah.
5. Pengalaman melalui exhibition atau
pertuntukan
Dalam media pertunjikan,
teknologi informatika bisa menjadi sarana untuk meningkatkan penampilan
panggung. Baik dalam dekoraso, pementasan, dan lain sebagainya. Dapat dilihat
dari segi teater.
Pertunjukan teater sebagai
media pesan ini berusaha menguraikan beberapa kajian komunikasi yang
berhubungan dengan seni pertunjukan. Teater yang dipandang sebagai cabang seni
ternyata mempunyai korelasi dengan proses komunikasi manusia ditinjau dari
fungsi teater itu sediri. Teater merupakan alat komunikasi dan berfungsi
mengkomunikasikan pesan. Salah satu yang bisa dilihat jelas adalah proses
penyampaian pesannnya.
Teater menjadi media alternatif
dalam komunikasi. Ketika media mainstream yang bermunculan cukup tak terbendung
perkembangannya. Media komunikasi tradisional mudah ditinggalkan dan dirasa
sudah kuno. Sebenarnya memang yang terjadi karena persoalan akses informasi dan
komunikasi yang belum merata di masyarakat. Masyarakat yang tinggal di pedesaan
dan perkampungan belum tentu merasakan kemudahan fasilitas untuk mendapat
informasi. Khususnya sebuah hiburan pertunjukan yaitu seni pertunjukan
kerakyatan. Sebuah teater yang membawakan lakon-lakon cerdas dan sarat dengan
kritik sosial.
Awalan bentuk lahirnya sebuah
komunitas tentu beragam sebab dan tujuannya. Hal ini didasari dahulu mengenai
semangat untuk berkumpul dan asas manfaatnya. Komunitas menjadi ruang
artikulasi alternatif selain organisasi formal maupun nonformal. Adakalanya
pemenuhan untuk membentuk komunitas itu lahir dari proses aktualisasi diri
manusia. Setiap manusia sebagai individu mempunyai kebutuhan ini. Jadi cukup
dikatakan wajar dan alamiah. Menurut psikolog Abraham Harold Maslow bahwa,
“Kebutuhan
ini muncul setelah semua kebutuhan sebelumnya terpenuhi. Aktualisasi diri
adalah hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai dengan keinginan dan
potensi yang dimilikinya. Atau hasrat dari individu untuk menyempurnakan
dirinya melalui pengungkapan segenap potensi yang dimilikinya. Aktualisasi diri
itu berupa pengembangan potensi sesuai bakat, talenta dan hobi yang dimiliki :
seperti pemusik, olah raga dan bakat lainnya” (Harold Maslow, 2004:279).
Sangat jelas sekali bahwa aktualisasi
diri merupakan dasar seseorang ataupun manusia. Manusia sebagai individu maupun
kelompok untuk melahirkan, membentuk ataupun membangun komunitas. Komunitas
bisa dilahirkan oleh siapapun dan dimanapun tergantung dengan prioritas dan
orientasi ke masa depan. Selain itu manusia juga didukung dengan pernyatan
bahwa manusia adalah mahkluk sosial. Secara sadar bahwa kebutuhan aktualisasi
tersebut tentunya memang diselaraskan dengan proses interaksi sosial, sehingga
komunitas menjadi alat atau media untuk manusia menjalankan fungsi sosialnya di
masyarakat.
Fungsi sosial manusia lahir dari
kebutuhan akan fungsi tersebut oleh orang lain, dengan demikian produktivitas
fungsional dikendalikan oleh berbagai macam kebutuhan manusia (Burhan Bungin,
2006:26). Di sinilah terlihat jelas bahwa komunitas menjadi bagian dari
regulasi dan proses komunikasi. Manusia menempatkan fungsi sosialnya dan
mendapatkan kesadaran aktualisasinya di dalam masyarakat.
Media komunitas merupakan institusi
media yang relatif kecil atau terbatas pada komunitas tertentu yag pada umumnya
memiliki hubungan langsung dan intensif (Eni Maryani, 2011:62). Memang awalnya
komunitas ini didominasi anak-anak murid kelas dari jurusan teater. Kecintaan
mereka terhadap bahasa Jawa dirasa perlu diaktualisasikan bersama dalam sebuah
kelompok atau komunitas seni pertunjukan. Karena dirasa dilingkungan sekolah
pada waktu itu banyak sekali lahir kelompok teater dengan gaya pertunjukan yang
realis dan menggunakan bahasa Indonesia.
6. Pengalaman melalui televisi
Yaitu peralatan teknologi yang
digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk gambar bergerak / video
secara langsung. Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang
digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang
monokrom (“hitam putih”) maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara.
“Televisi” juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau
pancaran televisi. Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an
sudah menjadi salah satu alat penerima komunikasi utama dalam rumah,
perdagangan dan institusi, khususnya sebagai sumber hiburan dan berita. Sejak
1970-an, kemunculan video tape, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray juga
menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk menayangkan hasil rekaman.
Dalam kehidupan
sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari yang namanya televisi. Salah satu alat
elektronik yang sekarang sudah seperti kebutuhan primer bagi manusia.Tidak
melihat televisi sehari saja kita mungkin sudah ketinggalan banyak informasi.
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal
dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan
tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak
jauh. Dengan televise kita bias mendapatkan banyak informasi baik politik,
social , budaya, agama, ekonomi dan lain sebagainya. Dengan begitu televise
setiap hari telah mengajak kita untuk berkomunikasi secara searah.
Kita mendapatkan informasi dari televise, artinya televise bertindak sebagai komunikator, informasi sebagai pesanya, dan pemirsanya adalah komunikan. Maka dengan demikian televisI ini telah berfungsi sebagai media komunikasi. Karena ternyata komunikannya bukan hanya terdiri dari sekelompok atau organisasi saja melainkan dilihat oleh khalayak maka televisI digolongkan masuk ke dalam media yang memerantai antara nara sumber dengan massa yang disebut dengan media komunikasi massa.
Kita mendapatkan informasi dari televise, artinya televise bertindak sebagai komunikator, informasi sebagai pesanya, dan pemirsanya adalah komunikan. Maka dengan demikian televisI ini telah berfungsi sebagai media komunikasi. Karena ternyata komunikannya bukan hanya terdiri dari sekelompok atau organisasi saja melainkan dilihat oleh khalayak maka televisI digolongkan masuk ke dalam media yang memerantai antara nara sumber dengan massa yang disebut dengan media komunikasi massa.
Dari sekian banyak
media komunikasi massa seperti surat kabar,majalah, radio, televise ,internet
dan film , ternyata televisIlah yang menduduki tingkat teratas yang diminati
banyak khalayak. Karena kelebihan televisi yang menampilkan informasi secara
menarik melalui audio visual hal inilah yang memudahkan khalayak untuk menerima
informasi secara cepat dan mudah.
Televisi sangat
berperan dalam kehidupan di berbagai aspek. Misalnya dalam bidang pendidikan,
pada waktu tertentu sesuai dengan masing msing jadwal televisi swasta ataupun
negri, ditampilkan acara yang berdasarkan pendidikan, seperti kuis cerdas
cermat, debat ataupun seminar seminar yang mendukung edukasi. Kemudian dalam
bidang ekonomi, kita bisa mendapatkan informasi tentang perkembangan naik
turunya nilai kurs dollar dan sebagainya. Atau dalam bidang jurnalisme sendiri
yang terus menyiarkan berita sesuai dengan perkembangan dunia. Apalagi dalam
dunia entertainment yang sekarang mendominasi bisnis pertelevisian, mudah untuk
mengkomunikasikan apa saja yang dilakukan oleh para selebritis melalui
infotainment ataupun acara yang lain . Semuanya itu telah memudahkan kita untuk
menerima pesan dari informasi yang diberikan nara sumber melalui televisi dan
disebarkan kepada khalayak, sungguh menakjubkan hanya dengan sekali pandang
televisi kita bisa mendapatkan banyak informasi yang global.
Televisi sebagai media komunikasi Massa selain sebagai penyampai informasi ternyata memiliki banyak fungsi, Jay Black dan Frederick C Whitney (1988) menjelaskan ada 4 Fungsi komunikasi Massa, yaitu:
Televisi sebagai media komunikasi Massa selain sebagai penyampai informasi ternyata memiliki banyak fungsi, Jay Black dan Frederick C Whitney (1988) menjelaskan ada 4 Fungsi komunikasi Massa, yaitu:
·
To inform
·
To entertain
·
To persuade
·
Transmission culture
Dengan
dasar tersebut kita bisa menganalisis fungsi televisi sebagai media komunikasi
massa dalam era modern ini.
To
inform, artinya adalah untuk menginformasikan, maka televise memiliki fungsi
sebagai penyampai informasi .jurnalisme mengambil kedudukan penting disini.
Karena tugas dari jurnalistik sendiri adalah mencari mengumpulkan mengedit dan
menyiarkan berita yang layak disampaikan kepada khalayak ramai.
To
entertain, artinya adalah untuk menghibur. Bias kita lihat bersama dalam
perkembanganya ternyata televise memang memenuhi acaranya dengan berbagai macam
hiburan. Aktifitas hiburan ini bias dicontohkan misalnya acara konser music,
pentas seni, acara komedi, ataupun acara lainya yang menghibur
7. Pengalaman melalui animasi
Penggunaan teknologi informatika dalam
hal animasi sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan. Dengan adanya
aplikasi-aplikasi yang ada dalam teknologi tersebut akan memungkinkan kita
membuat animasi-animasi yang sangat bagus. Animasi yang akan menjadi menarik
perhatian mesyarakat.
Teknologi pembelajaran terus mengalami
perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari
sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan
internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan
terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik
internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh
(E-Learning) menjadi ebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil
yang lebih baik. Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran-pergeseran
dalam dunia pendidikan dari tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan
yang lebih terbuka dan lebih fleksibel. Beberapa ahli sejak dulu telah
meramalkan perubahan-perubahan di bidang pendidikan
Padahal anak sebagai subyek pembelajar yang
memiliki kekuatan psikopisik yang jika memperoleh sentuhan yang tepat akan
mendorong murid berkembang dalam kapasitas yang mengagumkan. Untuk itu pendidik
harus membangun kemampuan pada dirinya agar dapat mengubah gaya-gaya mengajar
yang bersifat tradisional menjadi gaya mengajar modern, sehingga guru mengajar
dengan luwes dan gembira. Dengan banyak cara yang tidak kalah pentingnya, dapat
menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sehingga
guru mampu mengefektifitaskan penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran.
8. Pengalaman melalui radio
Radio
adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi
dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas
dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara,
karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara).
Dengan
adanya teknologi informatika dan komunikasi, proses penggunaan radio akan lebih
maksimal. Frekuensi yang dijalankan akan semakin besar. Ini tentunya akan
mempermudah kita mengakses informasi-informasi yang terkandung didalamnya.
9. Pengalaman melalui simbol visual
Pada pelajaran
membaca dorong siswa dengan gaya belajar tipe visual
untuk tidak sekedar membaca melainkan dapat memvisualisasikan dan
mendeskripsikan bacaan dengan bentuk gambar ,foto ,atau video atau
membuat ringkasan dalam bentuk Power Point. Dorong siswa bersangkutan untuk
dapat berdialog atau tanya jawab dengan siswa lainnya.
Tujuan dari pembelajaran model ini
siswa bergaya belajar tipe visual kecenderungannya lemah dalam mendengar
,dengan melakukan dialog , tanya jawab,ditanya guru saat mendeskripsikan
di tengah presentasi mengasah kemampuan mendengarkan.
Jadikan siswa tersebut sebagai ketua
kelompok yang bertanggung jawab atas meteri yang dibicarakan dengan demikian
dia akan aktif menjawab pertanyaan pertanyaan yang menyerang kelompoknya. Model
diskusi kelompok adu debat atau pro-kontra dapat meningkatkan daya kreativitas
siswa. Meteri diskusi bisa menggunakan artikel dari koran
atau internet.
Tujuan dari pembelajaran ini
adalah Pembelajaran model diskusi kelompok akan
mengembangkan kemampuan siswa dengan gaya belajar tipe visual ini
untuk aktif berbicara mengingat kecenderungan siswa tipe visual hanya menjadi penonton
yang baik.
Pertahankan kontak mata
dengan siswa bergaya belajar tipe visual ,dikarenakan siswa ini
berkecenderungan untuk mencoba ‘melihat “ apa yang anda ingin bicarakan
,terutama saat siswa bersangkutan dilanda keraguan ,kecemasan atau tidak
percaya diri. Perhatikan saat siswa tertarik pada apa yang
anda bicarakan,pupil mata mereka akan membesar dan bersinar.Ini dikarenakan
respons alami gambaran mental siswa
bersangkutan dapat mem visualisasi kata kata yang diucapkan
guru .
Karena itu ajak siswa untuk berani
menceritakan dan mengungkapkan pendapatnya setelah mendapat “gambaran mental
dari kalimat yang anda ucapkan dengan demikian siswa bersangkutan memiliki rasa
percaya diri untuk mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya.
Cara efektif membina relasi dan
komunikasi dengan anak yang memiliki gaya belajar tipe visual adalah mendorong
siswa bersangkutan untuk memformulasikan apa yang menjadi ide atau
pemikirannya.
10. Pengalaman melalui simbol verbal
Simbol
atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau
lebih. Bahasa dapat
juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat
didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan
simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara
fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang
dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya
dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial
untuk menggunakannya. Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat
yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap
bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan
supaya memberi arti. Kalimat dalam bahasa Indonesia Yang berbunyi ”Di mana saya
dapat menukar uang?”
DAFTAR PUSTAKA
http://www.akuntt.com/2013/02/peran-teknologi-informasi-di-bidang.html https://jokerstardarkstring.wordpress.com/2012/05/27/makalah-tentang-efektifitas-penggunaan-media-pembelajaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar