Jumat, 21 Oktober 2016

TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI SEBAGAI PENGALAMAN BELAJAR

TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI SEBAGAI PENGALAMAN BELAJAR


Abstrak: Tidak dipungkiri lagi kalau teknologi informasi sangat berpengaruh dalam proses kehidupan sehari-hari yang manusia lalui. Semua aspek kehidupan itu tidak luput dari peranan teknologi informasi dan manfaat yang dapat kita rasakan. Mulai dari aspek pendidikan sampai militer semuanya sangat membutuhkan manfaat dari teknologi informatika untuk melancarkan prosesnya.Paper ini memfokuskan isinya tentang perangkat teknologi informasi, peranan teknologi informasi dan manfaat dari teknologi informasi itu sendiri dalam berbagai macam bidang yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan yang setiap harinya dilakukan manusia. Dalam bidang pemerintahan yang sangat berpengaruh dalam terstrukturnya sebuah ketatanegaraan juga menggunakan teknologi informasi untuk mempermudan dan melancarkan peng-inputan ataupun peng-outputan informasi, bidang kepolisian tidak jauh berbeda dengan bidang pemerintahan yang juga menggunakan teknologi informasi untuk mengurus berbagai aktivitas yang sangat penting, contohnya yaitu dalam pembuatan SIM (Surat Ijin Mengemudi). Bidang kesehatanpun menggunakan teknologi informasi dalam bekerja, apalagi dalam bidang pendidikan jelasnya teknologi informasi sangat diperlukan untuk memudahkan segala urusan yang menyangkut dalam pelaksanaan pendidikan.

A.    Pembahasan
1.    Pengalaman langsung dengan objek
Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi pendidikan, yaitu dengan cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam belajar kemudian dicarikan pemecahannya melalui aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai.Upayapemecahan permasalahan pendidikan terutama masalah yang berhubungan dengan kualitas pembelajaran, dapat ditempuh dengan cara penggunaan berbagai sumber belajar dan penggunaan media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat bantu dalam meningkatkan kadar hasil belajar peserta didik. Teknologi informasi digunakan sebagai media untuk mempermudah pencarian informasi tersebut.
Agar teknologi informasi dapat berkembang dengan pesat ,pertama dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan akses informasi di manapun dengan kecepatan yang mencukupi. Kedua, faktor SDM menuntut ketersediaan human brain yang menguasai teknologi tinggi. Ketiga, faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka panjang. Keempat, faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga keuangan lain untuk menyokong industri teknologi informasi. Kelima, faktor konten dan aplikasi menuntut adanya informasi yang disampai pada orang, tempat, dan waktu yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten tersebut dengan nyaman pada penggunanya.
E-learning yang merupakan salah satu produk teknologi informasi tentu juga memiliki faktor pendukung dalam terciptanya pendidikan yang bermutu, adapun faktor-faktor tersebut; Pertama, harus ada kebijakan sebagai payung yang antara lain mencakup sistem pembiayaan dan arahpengembangan.Kedua, pengembangan isi atau materi, misalnya kurikulum harus berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dengan demikian, nantinya yang dikembangkan tak sebatas operasional atau latihan penggunaan komputer. Ketiga, persiapan tenaga pengajar, dan terakhir, penyediaan perangkat kerasnya (Soekartawi,2003).
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversiiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika (Mason R. 1994)
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya (Bishop G. 1989). Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan (Mason R. 1994).
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu : (1) Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya. (2) Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan. Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya. (3) Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.

2.    Pengalaman melalui dramatik
Dalam proses pembelajaran peran teknologi informasi sebagai media pembelajaran/pen sangat besar, diantaranya untuk membuat simulasi matode pembelajaran, memanipulasi, serta mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak. Edgar Dale mengungkapkan paradigma belajar itu semakin konkrit dan semakin lama diingat dan semakin abstrak akan semakin mudah dilupakan.
Berikut ini merupakan kerucut yang digambarkan oleh Edgar Dale sebagaimana dikutip Wina(2008:200) yang menggambarkan kerucut pengalaman belajar tentang pentingnya multi media pembelajaran sebagai alat yang dapat mengubah hal-halyang abstrak menjadi hal-halyang konkrit.

Performance dramatik presentation, simulation
Doing thr real thing
10 % of what we red
20 % of what we hear
30 % of what we see
50 % of what we hear and see
70 % what we say
70 % of what we say and do

bagan di atas memberikan penjelasan kepada kita bahwa belajar itu semakin kongkrit akan semakin lama diingat oleh siswa dan semakin abstrak semakin mudah dilupakan oleh siswa.
Pada bagan di atas, kita dapat mengefahui bahwa pembelajaran yang semakin konkrit adalah pengalaman belajar dimana siswa terlibat secara langsung untuk melaksanakan dan membicarakan materi-materi pembelajaran, pengalaman belajar tersebut berupa pengalaman langsung, pengalaman tiruan, memerankan dan drama. Pengamalan-pengalaman tersebut merupakan pembelajaran yang paling konkrit, kemungkinan Percapainya tujuan pembelajaran melalui pengalaman langsung adalah70% bahkan lebih. Sebagai contoh pengalaman secara langsung adalah ketika mempelajari konsep burung, maka burung tersebutdibawa keruangan kelas untuk dipelajari.
Seiring berkurangnya tingkat partisipasi siswa terhadap pembelajaran, maka tingkat kekonkritan suatu konsep pun berkurang pula, dan hal ini berdampak pada hasil pembelajaran yang diperoleh siswa. Siswa yang tidak membicarakan apalagi memeragakan materi pembelajaran, melainkan hanya melihat dan mendengar saja materi tersebut, hasil belajarnya cenderung relative berkurang. Hanya 50% saja kemungkinan tujuan pembelajaran akan tercapai jika hanya mendengar dan melihat saja. Contoh pengalaman belajar seperti ini adalah pengalaman melalui televisi, pengalaman melalui gambar hidup dan film.
Pada tingkat yang lebih abstrak dari sekedar meiihat dan mendengar, yaitu pembelajaran yang hanya mengandalkan tentang apa-apa dapat dilihat atau apa-apa yang dapat didengar saja. Pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar dengan mernperlihatkan saja, umpamanya memperiihatkan gambar memiliki kemungkinan tercapainya tujuan pembelajaran adalah 30%. Sedangkan pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar dengan menampilkan apa-apa yang lainya dapat didengar saja memiliki kemungkinan tercapainya tujuan adalah 20%. Serta pada tingkat yang sangat abstrak, yang mengandalkan pengalaman belajar melalui apa-apa yang dibaca hanya memiliki kemungkinan tercapainya tujuan pembelajaran sebesar 10%.
Uraian di atas memberikan gambaran bahwa semakin konkrit pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa, kemungkinan tercapainya tujuan akan semakin besar, artinya materi pembelajaran tidak akan mudah dilupakan siswa. Sebaliknya semakin abstrak pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa, akan semakin kecil kemungkinan tercapainya tujuan pembelajaran dan berdampak akan mudah dilupakan siswa.
Fungsi teknologi informasi dalam pembelajaran sebagai sumber belajar, selain memanfaatkan jaringan teknologi informasi internet, guru juga dapat memanfaatkan berbagai program yang terdapat dalam teknologi informasi untuk dijadikan sumber pembelajaran, salah satunya adalah dengan membuat program pembeiajaran multimedia interaktif.
Multimedia interaktif adalah sebuah program pembelajaran berbasis komputer yang bersifat interaktif. Artinya pengguna program dapat terlibat secara aktif berkomunikasi dengan program pembelajaran. Siswa dapat memberikan respon terhadap program pembelajaran, siswa dapat mengukur tingkat kemampuannya sendiri, serta siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Program ini dirancang denganKongkrit menggabungkan jenis media, baik audio, visual, audio visual, animasi,video, teks, grafis dan Iain-Iain, menjadi satu kesatuan yang utuh. Penggunaan program ini memungkinkan dapat meningkatkan respon siswa, baik pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Program ini dapat menumbuhkan kembangkan serta meningkatkan minat, perhatian dan motivasi siswa, karena siswa diajak beiajar secara auditif, visual dan kinetic, sehingga dengan pelibatan ini dimungkinkan. informasi atau pesannya mudah dimengerti.
Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa paradigma baru (childcenter) lebih berhasil dibandingkan dengan paradigma lama (teacher center). Pembelajaran yang berpusat pada guru mesttnya harus sudah berubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi semestinya guru sudah mulai mengurangi perannya sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi hanya sebagian kecil sumber belajar.
Guru semestinya dapat memanfaatkan berbagai potensi yang ada untuk dijadikan sumber belajar termasuk pemanfaatan komputer dan internet sebagai sumber belajar. Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal, guru haruslah menyadari bahwa pembelajaran tidak dapat dilaksanakan hanya mempertimbangkan seleranya saja, melainkan haruslah mempertimbangkan juga cara belajar siswa, sehingga materi yang disampaikan akan mudah dipahami dan dicerna siswa.
Begitu pula haruslah disadari bahwa siswa bukanlah objek yang pasif, melainkan individu yang unik dengan segenap potensi yang dimilikinya. Tugas guru adalah memperhatikan potensi tersebut,serta mencari cara bagaimana mengembangkan potensinya.
Pembelajaran juga semestinya dapat dilaksanakan kapan dan dimana saja, artinya pelaksanaan pembelajaran tidak terbatas oleh ruang dan waktu, guru dapat memanfaatkan segala potensi yang ada sebagai sumber pembetajaran, dengan demikian maka dimana pun siswa berada dapat memanfaatkan lingkungannya sebagai sumber belajar

3.    Pengalaman melalui demonstrasi/peragaan
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu.
Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
Metode demonstrasi-Animasi dapat memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus dilakukan. Metode  tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Metode Demonstransi-Animasi cukup baik apabila di gunakan dalam penyampaian bahan pelajaran tata surya, proses teknis peralatan, alran listrik, atau fiqih, misalnya bagaiamana cara berwudu, shalat, memandikan orang mati, tawaf pada waktu haji,dan yang lainnya.
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu anak didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode ini dapat diterapakan dalam pembelajaran Ilmu Alam, Teknik dan TIK, tetapi, tidak semua pelajaran TIK bisa didemonstrasikan.


4.    Pengalaman melalui karya wisata/kunjungan
sering pula disebut dengan nama ”field trip method”(metode study touratau metode study trip) yang sudah lazim disebut widya wisata (widya=ilmu). Sebenarnya, apapun nama yang diberikan pada metode ini yang penting adalah isi pengertian yang diberikan pada metode dengan nama seperti karyawisata ini.
Meneliti atau mempelajari sesuatu objek melalui observasi merupakan tahapan yang paling penting dalam keseluruhan proses belajar selama karyawisata dilakukan. Teknik observasi merupakan cara pemahaman yang paling alamiah (wajar) dalam usaha memperoleh informasi mengenai objek-objek dan kejadian-kejadian kehidupan yang nyata.
Kegiatan ini lebih penting karena bersifat dasar merupakan landasan) dibandingkan dengan kegiatan mempelajari sesuatu dengan teknik membaca. Memang, sangatlah disayangkan bahwa dengan teknik observasi, yang menggunakan ber-bagai indera telah kurang diperhatikan dalam kehidupan di lingkungan sekolah, terutama selama kegiatan belajar mengajar dilakukan.
Terlebih lagi observasi secara langsung terhadap objek-objek yang akan diteliti atau dipelajari telah semakin berkurang digunakan di sekolah-sekolah.

5.    Pengalaman melalui exhibition atau pertuntukan
Dalam media pertunjikan, teknologi informatika bisa menjadi sarana untuk meningkatkan penampilan panggung. Baik dalam dekoraso, pementasan, dan lain sebagainya. Dapat dilihat dari segi teater.
Pertunjukan teater sebagai media pesan ini berusaha menguraikan beberapa kajian komunikasi yang berhubungan dengan seni pertunjukan. Teater yang dipandang sebagai cabang seni ternyata mempunyai korelasi dengan proses komunikasi manusia ditinjau dari fungsi teater itu sediri. Teater merupakan alat komunikasi dan berfungsi mengkomunikasikan pesan. Salah satu yang bisa dilihat jelas adalah proses penyampaian pesannnya.
Teater menjadi media alternatif dalam komunikasi. Ketika media mainstream yang bermunculan cukup tak terbendung perkembangannya. Media komunikasi tradisional mudah ditinggalkan dan dirasa sudah kuno. Sebenarnya memang yang terjadi karena persoalan akses informasi dan komunikasi yang belum merata di masyarakat. Masyarakat yang tinggal di pedesaan dan perkampungan belum tentu merasakan kemudahan fasilitas untuk mendapat informasi. Khususnya sebuah hiburan pertunjukan yaitu seni pertunjukan kerakyatan. Sebuah teater yang membawakan lakon-lakon cerdas dan sarat dengan kritik sosial.
Awalan bentuk lahirnya sebuah komunitas tentu beragam sebab dan tujuannya. Hal ini didasari dahulu mengenai semangat untuk berkumpul dan asas manfaatnya. Komunitas menjadi ruang artikulasi alternatif selain organisasi formal maupun nonformal. Adakalanya pemenuhan untuk membentuk komunitas itu lahir dari proses aktualisasi diri manusia. Setiap manusia sebagai individu mempunyai kebutuhan ini. Jadi cukup dikatakan wajar dan alamiah. Menurut psikolog Abraham Harold Maslow bahwa,
“Kebutuhan ini muncul setelah semua kebutuhan sebelumnya terpenuhi. Aktualisasi diri adalah hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai dengan keinginan dan potensi yang dimilikinya. Atau hasrat dari individu untuk menyempurnakan dirinya melalui pengungkapan segenap potensi yang dimilikinya. Aktualisasi diri itu berupa pengembangan potensi sesuai bakat, talenta dan hobi yang dimiliki : seperti pemusik, olah raga dan bakat lainnya” (Harold Maslow, 2004:279).
Sangat jelas sekali bahwa aktualisasi diri merupakan dasar seseorang ataupun manusia. Manusia sebagai individu maupun kelompok untuk melahirkan, membentuk ataupun membangun komunitas. Komunitas bisa dilahirkan oleh siapapun dan dimanapun tergantung dengan prioritas dan orientasi ke masa depan. Selain itu manusia juga didukung dengan pernyatan bahwa manusia adalah mahkluk sosial. Secara sadar bahwa kebutuhan aktualisasi tersebut tentunya memang diselaraskan dengan proses interaksi sosial, sehingga komunitas menjadi alat atau media untuk manusia menjalankan fungsi sosialnya di masyarakat.
Fungsi sosial manusia lahir dari kebutuhan akan fungsi tersebut oleh orang lain, dengan demikian produktivitas fungsional dikendalikan oleh berbagai macam kebutuhan manusia (Burhan Bungin, 2006:26). Di sinilah terlihat jelas bahwa komunitas menjadi bagian dari regulasi dan proses komunikasi. Manusia menempatkan fungsi sosialnya dan mendapatkan kesadaran aktualisasinya di dalam masyarakat.
Media komunitas merupakan institusi media yang relatif kecil atau terbatas pada komunitas tertentu yag pada umumnya memiliki hubungan langsung dan intensif (Eni Maryani, 2011:62). Memang awalnya komunitas ini didominasi anak-anak murid kelas dari jurusan teater. Kecintaan mereka terhadap bahasa Jawa dirasa perlu diaktualisasikan bersama dalam sebuah kelompok atau komunitas seni pertunjukan. Karena dirasa dilingkungan sekolah pada waktu itu banyak sekali lahir kelompok teater dengan gaya pertunjukan yang realis dan menggunakan bahasa Indonesia.

6.    Pengalaman melalui televisi
Yaitu peralatan teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk gambar bergerak / video secara langsung. Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom (“hitam putih”) maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. “Televisi” juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau pancaran televisi. Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah satu alat penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi, khususnya sebagai sumber hiburan dan berita. Sejak 1970-an, kemunculan video tape, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk menayangkan hasil rekaman.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari yang namanya televisi. Salah satu alat elektronik yang sekarang sudah seperti kebutuhan primer bagi manusia.Tidak melihat televisi sehari saja kita mungkin sudah ketinggalan banyak informasi. Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Dengan televise kita bias mendapatkan banyak informasi baik politik, social , budaya, agama, ekonomi dan lain sebagainya. Dengan begitu televise setiap hari telah mengajak kita untuk berkomunikasi secara searah.
Kita mendapatkan informasi dari televise, artinya televise bertindak sebagai komunikator, informasi sebagai pesanya, dan pemirsanya adalah komunikan. Maka dengan demikian televisI ini telah berfungsi sebagai media komunikasi. Karena ternyata komunikannya bukan hanya terdiri dari sekelompok atau organisasi saja melainkan dilihat oleh khalayak maka televisI digolongkan masuk ke dalam media yang memerantai antara nara sumber dengan massa yang disebut dengan media komunikasi massa.
Dari sekian banyak media komunikasi massa seperti surat kabar,majalah, radio, televise ,internet dan film , ternyata televisIlah yang menduduki tingkat teratas yang diminati banyak khalayak. Karena kelebihan televisi yang menampilkan informasi secara menarik melalui audio visual hal inilah yang memudahkan khalayak untuk menerima informasi secara cepat dan mudah.
Televisi sangat berperan dalam kehidupan di berbagai aspek. Misalnya dalam bidang pendidikan, pada waktu tertentu sesuai dengan masing msing jadwal televisi swasta ataupun negri, ditampilkan acara yang berdasarkan pendidikan, seperti kuis cerdas cermat, debat ataupun seminar seminar yang mendukung edukasi. Kemudian dalam bidang ekonomi, kita bisa mendapatkan informasi tentang perkembangan naik turunya nilai kurs dollar dan sebagainya. Atau dalam bidang jurnalisme sendiri yang terus menyiarkan berita sesuai dengan perkembangan dunia. Apalagi dalam dunia entertainment yang sekarang mendominasi bisnis pertelevisian, mudah untuk mengkomunikasikan apa saja yang dilakukan oleh para selebritis melalui infotainment ataupun acara yang lain . Semuanya itu telah memudahkan kita untuk menerima pesan dari informasi yang diberikan nara sumber melalui televisi dan disebarkan kepada khalayak, sungguh menakjubkan hanya dengan sekali pandang televisi kita bisa mendapatkan banyak informasi yang global.
Televisi sebagai media komunikasi Massa selain sebagai penyampai informasi ternyata memiliki banyak fungsi, Jay Black dan Frederick C Whitney (1988) menjelaskan ada 4 Fungsi komunikasi Massa, yaitu:
·         To inform
·         To entertain
·         To persuade
·         Transmission culture
Dengan dasar tersebut kita bisa menganalisis fungsi televisi sebagai media komunikasi massa dalam era modern ini.
To inform, artinya adalah untuk menginformasikan, maka televise memiliki fungsi sebagai penyampai informasi .jurnalisme mengambil kedudukan penting disini. Karena tugas dari jurnalistik sendiri adalah mencari mengumpulkan mengedit dan menyiarkan berita yang layak disampaikan kepada khalayak ramai.
To entertain, artinya adalah untuk menghibur. Bias kita lihat bersama dalam perkembanganya ternyata televise memang memenuhi acaranya dengan berbagai macam hiburan. Aktifitas hiburan ini bias dicontohkan misalnya acara konser music, pentas seni, acara komedi, ataupun acara lainya yang menghibur

7.    Pengalaman melalui animasi
Penggunaan teknologi informatika dalam hal animasi sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan. Dengan adanya aplikasi-aplikasi yang ada dalam teknologi tersebut akan memungkinkan kita membuat animasi-animasi yang sangat bagus. Animasi yang akan menjadi menarik perhatian mesyarakat.
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi ebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran-pergeseran dalam dunia pendidikan dari tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka dan lebih fleksibel. Beberapa ahli sejak dulu telah meramalkan perubahan-perubahan di bidang pendidikan
Padahal anak sebagai subyek pembelajar  yang memiliki kekuatan psikopisik yang jika memperoleh sentuhan yang tepat akan mendorong murid berkembang dalam kapasitas yang mengagumkan. Untuk itu pendidik harus membangun kemampuan pada dirinya agar dapat mengubah gaya-gaya mengajar yang bersifat tradisional menjadi gaya mengajar modern, sehingga guru mengajar dengan luwes dan gembira. Dengan banyak cara yang tidak kalah pentingnya, dapat menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sehingga guru mampu mengefektifitaskan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran.

8.    Pengalaman melalui radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Dengan adanya teknologi informatika dan komunikasi, proses penggunaan radio akan lebih maksimal. Frekuensi yang dijalankan akan semakin besar. Ini tentunya akan mempermudah kita mengakses informasi-informasi yang terkandung didalamnya.

9.    Pengalaman melalui simbol visual
Pada pelajaran membaca  dorong siswa  dengan gaya belajar tipe visual untuk tidak sekedar membaca melainkan dapat memvisualisasikan  dan mendeskripsikan bacaan dengan bentuk gambar ,foto ,atau video  atau membuat ringkasan dalam bentuk Power Point. Dorong siswa bersangkutan untuk dapat berdialog atau tanya jawab  dengan siswa lainnya.
Tujuan dari pembelajaran model ini siswa bergaya belajar tipe visual kecenderungannya lemah dalam mendengar ,dengan melakukan dialog , tanya jawab,ditanya guru saat mendeskripsikan di tengah  presentasi mengasah kemampuan mendengarkan.
Jadikan siswa tersebut sebagai ketua kelompok yang bertanggung jawab atas meteri yang dibicarakan dengan demikian dia akan aktif menjawab pertanyaan pertanyaan yang menyerang kelompoknya. Model diskusi kelompok adu debat atau pro-kontra dapat meningkatkan daya kreativitas siswa. Meteri diskusi bisa menggunakan artikel  dari  koran atau internet.
Tujuan dari pembelajaran ini adalah  Pembelajaran model diskusi kelompok  akan mengembangkan kemampuan  siswa dengan gaya belajar tipe visual ini untuk aktif berbicara mengingat kecenderungan siswa tipe visual hanya menjadi penonton yang baik.
Pertahankan kontak mata dengan  siswa bergaya belajar tipe visual ,dikarenakan siswa ini berkecenderungan untuk mencoba ‘melihat “ apa yang anda ingin bicarakan ,terutama saat siswa bersangkutan dilanda keraguan ,kecemasan atau tidak percaya diri. Perhatikan saat siswa   tertarik pada apa yang anda bicarakan,pupil mata mereka akan membesar dan bersinar.Ini dikarenakan respons alami gambaran mental   siswa bersangkutan  dapat mem visualisasi kata kata yang diucapkan guru .
Karena itu ajak siswa untuk berani menceritakan dan mengungkapkan pendapatnya setelah mendapat “gambaran mental dari kalimat yang anda ucapkan dengan demikian siswa bersangkutan memiliki rasa percaya diri untuk mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya.
Cara efektif membina relasi dan komunikasi dengan anak yang memiliki gaya belajar tipe visual adalah mendorong siswa bersangkutan untuk  memformulasikan apa yang menjadi ide atau pemikirannya.

10.  Pengalaman melalui simbol verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti. Kalimat dalam bahasa Indonesia Yang berbunyi ”Di mana saya dapat menukar uang?” 













DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar